Sasaki: Aku Tidak Dapat Berikan Selamat pada Masia

sasaki

Sasaki: Aku Tidak Dapat Berikan Selamat pada Masia – Ayumu Sasaki menjawab statment Jaume Masia serta strategi Leopard Racing sehabis kehabisan gelar juara Moto3 2023 di GP Qatar. Salah satu momen berarti dalam balapan di Losail merupakan penentuan gelar Moto3 dengan satu balapan tersisa sampai akhir masa. Jaume Masia serta Ayumu Sasaki datang di Losail selaku kandidat utama. Pada kesimpulannya, rider Valencia itu sanggup membagikan penyeimbang yang menguntungkannya buat memenangi mahkota juara pertamanya. Tetapi, bukan tanpa polemik.

Masia diisyarati sehabis balapan sehabis sebagian aksi kasar. Kala ia berjumpa dengan saingannya dari Jepang di lintasan, yang dari Algemesi melaksanakan sampai 2 blok serta operan di Tikungan 6, ialah memperpanjang pengereman serta menimbulkan Sasaki kehabisan jalan.

Walaupun yang awal nampak tidak disengaja, tetapi yang kedua memunculkan lebih banyak kecurigaan. Walhasil, Masia menemukan peringatan dari para steward atas perilakunya di lintasan. Sehabis itu, dia tidak mengulanginya lagi, walaupun polemik terus bersinambung.

Kala Sasaki kehabisan kecepatan serta tertinggal dari pembalap Spanyol itu, dia menemukan perlawanan yang sama kuatnya dari rekan setim Jaume di Leopard Racing, Adrian Fernandez. Suatu kendala yang jadi kunci di Piala Dunia yang tidak terjalin di Valencia.

Sehabis balapan, kedua protagonis berdialog tentang apa yang terjalin. Walaupun Masia membuat sebagian statment yang lumayan kontroversial, baik terhadap Sasaki ataupun terhadap Panel Steward, pembalap Husqvarna Intact GP pula tidak menggigit lidahnya.

Dalam pernyataannya kepada DAZN, menjawab#5 dalam penilaiannya atas apa yang terjalin, dengan berkata kalau dia tidak bisa berikan selamat kepadanya atas gelar tersebut sebab hendak memalukan.

Masia… Sekali ataupun 2 kali dia lumayan kasar di tikungan 6, dia mengawali dengan berkata tentang 2 aksi tersebut. Tetapi…( sebab) tidak terdapat yang terjalin. Seketika rekan setimnya( Adrian Fernandez) tiba dari tengah, kami kehabisan segalanya dengan 4 lap tersisa ataupun semacam itu. Dia tiba gas di tengah lintasan serta jaraknya kian jauh dengan rombongan terdepan.

Aku mau bertarung dengan benar dengan Masia sebab, bila ia kalah dengan benar, aku hendak memahaminya serta hendak berikan selamat kepadanya pula. Bila seluruhnya berjalan dengan baik di Valencia, seluruhnya hendak baik- baik saja.

“ Tetapi, kalah dengan metode semacam ini, aku merasa tidak kalah dengan metode yang benar. Seperti itu kenapa aku tidak dapat mengucapkan selamat kepadanya, sebab ini memalukan, tetapi begitulah terdapatnya.

Saat sebelum statment ini, juara Moto3 terkini berpendapat sehabis menyandang predikat bergengsi. Aku sadar( hendak peringatan itu), hasrat aku merupakan buat terus mencobanya. Aku mempunyai kemauan yang luar biasa, namun pada kesimpulannya aku jadi tenang, walaupun ia( Sasaki) pula terus jadi kotor, jadi kayaknya sangat tidak adil untuk aku, ucapnya.

Dari Malaysia, kami apalagi mempunyai strategi supaya Adrian Fernandez mengikutinya, serta nyatanya memalukan serta tidak bisa diterima oleh aku kalau Race Direction membungkuk buat berkata kepada kami kalau Adrian tidak bisa menjajaki Sasaki, berkata kepada kami kalau dia tidak bisa mengganggunya, kalau tidak adil, kalau aku tidak bisa menghalanginya, kala aku cuma mengikutinya.

“ Aku tidak ketahui apa yang wajib aku pikirkan. Pada kesimpulannya, persetan dengan mereka ataupun tidak, seseorang Spanyol menang serta seperti itu yang terjalin.

Ayumu Sasaki membagikan asumsi terhadap statment Jaume Masia serta strategi Leopard Racing sehabis kehabisan gelar juara Moto3 2023 di GP Qatar. Persaingan sengit antara keduanya di Losail jadi titik fokus dalam penentuan gelar juara, serta walaupun Masia keluar selaku pemenang, polemik juga memberi warna balapan tersebut.

Pada akhir balapan, Masia diingatkan oleh para steward sebab sebagian aksi agresifnya, paling utama dikala berjumpa dengan Sasaki di Tikungan 6. Sasaki kehabisan jalan akibat dari 2 blok serta operan yang dicoba oleh Masia, serta insiden tersebut memunculkan kecurigaan. Walaupun Masia menemukan peringatan, polemik senantiasa jadi pembicaraan sehabis balapan.

Menjawab suasana tersebut, Sasaki melaporkan kalau dia tidak bisa berikan selamat kepada Masia atas gelar tersebut sebab merasa kalau metode Masia memenangkan gelar tersebut terkesan tidak fair. Sasaki merinci kalau Masia sangat kasar di Tikungan 6, serta kala Sasaki kehabisan kecepatan, rekan setim Masia, Adrian Fernandez, membagikan perlawanan yang kokoh, jadi sesuatu perihal yang tidak terjalin di Valencia.

Sasaki mengantarkan pendapatnya lewat wawancara dengan DAZN, mengatakan kalau dia tidak bisa berikan selamat kepada Masia sebab merasa hasil tersebut memalukan. Dia mengakui kalau bila Masia kalah dengan metode yang benar, dia hendak mengucapkan selamat, tetapi merasa kalau metode Masia memenangkan gelar bukanlah adil.

Dalam konteks strategi regu, Sasaki pula mengatakan kalau dari Malaysia, regu Leopard Racing mempunyai strategi supaya Fernandez menjajaki Masia. Tetapi, bagi Sasaki, Race Direction berikan keputusan yang dianggapnya tidak adil, melaporkan kalau Fernandez tidak bisa menjajaki Sasaki serta tidak bisa mengganggunya, sehingga merasa kalau hasil balapan tersebut tidak adil.

Statment ini menampilkan ketidakpuasan Sasaki terhadap hasil balapan serta strategi regu yang dianggapnya memalukan. Polemik ini memperkaya dinamika persaingan di kelas Moto3 serta meninggalkan ciri tanya dalam persiapan mengarah masa balap selanjutnya.

Ayumu Sasaki mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap, peristiwa kontroversial di GP Qatar serta keputusan yang diambil oleh Race Direction. Walaupun mencapai, gelar juara, Jaume Masia pula menemukan sorotan atas aksi agresifnya di lintasan, yang mengundang, peringatan dari para steward.

Dalam wawancara sehabis balapan, Sasaki mengatakan rasa kekecewaannya terhadap metode Masia memenangkan gelar Moto3. Dia memperhitungkan kalau aksi kasar Masia di Tikungan 6 tidak fair, serta walaupun dia mempunyai kemauan kokoh buat senantiasa bersaing, Sasaki merasa suasana tersebut sangat tidak adil menurutnya.

Tidak hanya itu, Sasaki pula mangulas strategi regu yang dianggapnya merugikan. Dia menyebut kalau regu Leopard Racing dari Malaysia sudah merancang rencana supaya rekan setim Masia, Adrian Fernandez, menjajaki Sasaki. Tetapi, bagi Sasaki, keputusan Race Direction yang berkata kalau Fernandez tidak bisa menjajaki Sasaki dianggapnya tidak adil, serta perihal ini jadi sesuatu yang memalukan bagi pemikirannya.

Polemik ini terus menjadi memperumit persaingan di kelas Moto3 serta memunculkan persoalan terpaut etika balap serta keputusan yang diambil oleh penyelenggara. Meski gelar juara senantiasa terletak di tangan Masia, ketidakpuasan Sasaki membuka ruang dialog menimpa perlunya penilaian lebih lanjut terhadap ketentuan serta kebijakan balap.

Masih terbuka mungkin terdapatnya perdebatan lebih lanjut di golongan pembalap, regu, serta penggemar motorsport. Dengan masa balap yang baru hendak diawali, pertumbuhan suasana ini bisa pengaruhi dinamika persaingan di lintasan serta membagikan aspek menarik untuk pemirsa yang menjajaki gelaran balap Moto3 di masa mendatang.