Joe Roberts Dapat Pole Position Di Moto2

joe roberts

Joe Roberts Dapat Pole Position Di Moto2 – Di Posisi Pos ini ia dipastikan mengalahkan Celestino Vietti, Aron Canet, dan Fermin Aldeguer. Pembalap ItalTrans itu menjadi pemenang kejuaraan tercepat pada jadwal kualifikasi Moto2 dan balapan ini harus dihentikan karena peringatan terbang selama 33 detik karena kejadian yang melibatkan Alex Escrig.

Syarat untuk lolos adalah berada di kelas suhu dingin. Menjelang kualifikasi pertama (Q1) ada nama-nama besar dari Moto2 yang berhasil menghindari pertemuan suhu dingin ini dan akan diisi oleh pembalap transisi.

Alonso Lopez seharusnya mendapat posisi pertama di kualifikasi utama (Q1). Namun ramalan itu terpatahkan karena dikalahkan oleh Celestino Vietti. Dua penyesuaian kualifikasi terakhir berlangsung luar biasa keren, pebalap asal Italia ini mencatatkan waktu 1:57.568, dan menjadi yang tercepat pada passing pertama ini, dibuntuti oleh Marcos Ramirez dan Alonso Lopez yang akhirnya melakukan passing dengan sangat hati-hati.

Di lini belakang, ada nama-nama pebalap yang terjatuh di kualifikasi pertama (Q1), yaitu Darryn Cover, Jeremy Alcoba, Sergio Garcia Dols, Albert Fields, Izan Guevara, Bo Bendsneyder, Dennis Foggia, Sean Dylan Kelly, Mattia Casadei , Taiga Hada, Rory Skinner, dan Kohta Nozane.

Selain itu, untuk jadwal passing selanjutnya (Q2), posisi utama akan diberikan kepada Aldeguer, karena ia telah memimpin pertandingan pada pekan ini. Pebalap asal Murcia yang akan diangkat menjadi pebalap MotoGP ini mengawali balapan dengan waktu 1:57.765, meski pada akhirnya dilampaui oleh Canet dan Vietti, kemudian Aldeguer mendapat waktu 1:57.7.

Meski begitu, anak didik Valentino Rossi tak berhenti sampai di sini, kemudian pada upaya berikutnya Aldeguer mencatatkan rekor keempat dengan mencatatkan waktu 1:57.312, meninggalkan Canet yang sebelumnya 0,4 detik dan kemudian harus berusaha merebut posisi ketiga belas dan berada 0,021 di belakang. detik sebelum waktu ditutup.

Menjelang akhir musim, Aldeguer tetap berharap dan terus mengejar posisi pertama dengan mengenakan topi merah. Namun kedatangan Joe Roberts yang mengejutkan banyak orang karena Joe Roberts, pebalap Amerika, mencetak ,waktu 1:57.305 ,dan mampu mengalahkan ,Vietti dengan selisih waktu 0,007 detik.

Selain itu, ternyata masih ,ada kesempatan lagi ,untuk menunjukkan ,siapa yang tercepat ,di laga terakhir, namun sangat ,disayangkan Alex Escrig ,yang mengalami kecelakaan ,saat pertandingan ,tinggal menyisakan 33 detik.

Joe Roberts mendapat posisi poros bersama Canet dan Vietti di kolom pertama. Fermin Aldeguer berada di posisi keempat, di depan Sam Lowes, Jake Dixon, Marcos Ramirez, Manu Gonzalez, dan Alonso Lopez, Pedro Acosta. Selain super top 10, ada nama-nama yang ikut serta di babak terakhir ini, Tony Arbolino, intelijen berbasis komputer Ogura, Somkiat Chantra, Alex Escrig, Barry Baltus, Zonta van der Goorbergh, Lukas Tulovic, dan Filip Salac.

Semangat dan energi melingkupi sirkuit ketika Joe Roberts, pembalap asal Amerika, menaklukkan sirkuit dengan semangat dan kekokohan. Posisi Poros miliknya, terukir dengan tulus dan ingin menang. Dalam hati Roberts, ada kepastian menaklukkan rivalitas ekstrem dengan Celestino Vietti, Aron Canet, dan Fermin Aldeguer.

Meski begitu, tidak semua perjalanan berjalan mulus. Di kolom belakang, nama-nama besar yang lalai melaju dari kualifikasi utama, misalnya Darryn Cover dan Albert Fields membuat unjuk rasa dan kekesalan. Gagah bukan hanya tentang kemajuan, tetapi juga tentang perjuangan dan kerentanan.

Melanjutkan kualifikasi kedua (Q2), Fermin Aldeguer membuat kagum semua orang dengan dominasinya. Bagaimanapun, ketegangan tidak berhenti di situ. Joe Roberts, dengan rasa percaya diri yang meluap-luap, tampil gemilang menjelang akhir waktu. Dengan topi pelindung merahnya, Roberts mencapai posisi poros dengan kontras waktu yang ketat, memukau semua mata yang menonton.

Meskipun demikian, ceritanya tidak berakhir di situ. Keterkejutan dan ketegangan mencapai puncaknya ketika Fermin Aldeguer, dalam upayanya untuk mendapatkan posisi terdepan, harus menyerahkan keunggulan kepada Joe Roberts. Detik-detik terakhir sangat jelas, dan Roberts mengungguli Vietti dengan selisih 0,007 detik.

Namun semangat beralih ke kerentanan ketika suatu peristiwa terjadi termasuk Alex Escrig. Lingkungan yang awalnya penuh energi, kini menjadi dekat dengan berakhirnya perlombaan dan berakhirnya waktu kontes. Meski masih ada kesempatan lagi bagi saya untuk menunjukkan siapa yang tercepat, namun episode tersebut membawa sensasi kesulitan dan stres.

Joe Roberts, dengan hati yang dipenuhi penghargaan dan kegembiraan, tetap berada di posisi pos. Mengatasi sirkuit dengan energi dan keberanian, Roberts mengatur untuk menghadapi koordinat terakhir dengan penuh kepastian. Balapan Moto2 ini bukan hanya tentang kecepatan di lintasan, namun juga tentang kisah pertarungan, tekanan dan perasaan yang dimiliki setiap pembalap.