Arsenal Kalahkan Red Devils, Strategi Bola Mati Kembali Beraksi!

Arsenal Kalahkan Red Devils, Strategi Bola Mati Kembali Beraksi! – Arsenal kalahkan Manchester United buat keempat kalinya berturut- turut di Liga Inggris, berkat berhasil sundulan Jurrien Timber.

Arsenal mencapai kemenangan atas Manchester United dalam laga Premier League, memperkecil jarak dengan Liverpool jadi 7 poin. Kemenangan ini mencatatkan sejarah selaku kemenangan liga keempat berturut- turut melawan rival mereka.

45 menit awal membuat Mikel Arteta frustrasi di zona teknisnya sebab timnya kesusahan buat menciptakan berhasil pembuka. Arsenal kesusahan menghasilkan kesempatan, tetapi banyak ketidakefisienan tersebut diakibatkan oleh regu Ruben Amorim yang terorganisir dengan baik.

Babak kedua cerita yang berbeda. 2 berhasil dari tendangan sudut membuat regu Manchester United yang tiba dengan kemenangan dominan atas Everton terpukul mentalnya.

Masih banyak pekerjaan yang wajib dicoba oleh Ruben Amorim, namun 45 menit awal ialah fondasi yang solid buat dibentuk ke depannya, paling utama dengan kembalinya Leny Yoro.

Untuk Arsenal, ini merupakan 2 poin bonus dari Liverpool yang cuma bermain imbang melawan Newcastle United di St. James’ Park. Berikut merupakan 3 perihal yang dapat dipetik dari kemenangan 2- 0 Arsenal atas Manchester United.

Adu Strategi Arsenal vs Manchester United

Arsenal sepanjang ini belum menampilkan kekuatan serbuan terbuka yang tidak berubah- ubah semacam yang mereka tampilkan di dasar Arteta masa kemudian. Sebagian dari itu diakibatkan oleh absennya kapten mereka dalam waktu yang lumayan lama, namun pula sebab Arteta lebih fokus buat membuat timnya lebih solid dalam seluruh fase game.

Kesusahan dalam open play sudah ditutupi dengan dominasi set piece yang luar biasa. Arsenal walaupun tanpa senjata terbaiknya malam itu, senantiasa sukses mencetak kedua berhasil lewat tendangan sudut. Declan Rice serta Bukayo Saka terus membagikan umpan- umpan beresiko dari set piece. Saka mengetuai liga dalam assist sehabis 14 pertandingan dengan 10 assist.

Pada malam kala Arsenal mengalahkan Manchester United buat keempat kalinya berturut- turut di liga, serta Liverpool kehabisan 2 poin melawan Newcastle United, regu ini merasa mereka dapat senantiasa mengandalkan set piece buat mencapai kemenangan kala kesempatan tidak tiba dengan gampang.

Manchester United Mengawali dengan Terorganisir, Kesimpulannya Terpuruk

Dalam 20 menit awal pertandingan, regu Manchester United yang tiba ke Emirates tidak nampak semacam yang umumnya dalam sebagian tahun terakhir di dasar kepemimpinan yang berbeda.

Arsenal nampak bimbang di dini melawan regu yang sanggup melacak pergerakan pemain, melindungi formasi yang baik, serta terorganisir. Arsenal kesimpulannya menciptakan celah lewat Jurrien Timber pada tendangan sudut, tetapi susah buat mengabaikan penampilan Manchester United sepanjang 90 menit.

Dominasi set piece Arsenal sudah jadi pembicaraan utama masa ini, tetapi Arsenal tidak bisa mencetak berhasil di babak awal. Sebagian dari itu diakibatkan oleh absennya Gabriel sebab luka, tetapi Red Devils pula bermain tanpa Lisandro Martinez serta Kobbie Mainoo. Walaupun hasilnya tidak berpihak pada Amorim, dia dapat bangga dengan penampilan timnya di 45 menit awal.

Babak kedua menampilkan masih terdapat pekerjaan yang wajib dituntaskan.

Sayap Kiri Arsenal Belum Konsisten

Tidak mengherankan kalau Arsenal mau memainkan bola lewat Martin Odegaard serta Saka di sayap kanan. Odegaard merupakan pencipta utama serta Saka merupakan pemain terbaik regu. Tetapi, sisi kiri regu wajib lebih tidak berubah- ubah membagikan donasi.

Bisa jadi Arteta mau Gabriel Martinelli bermain semenjak dini sebab kecepatannya melawan regu dengan 3 bek serta wing- back, namun Leandro Trossard merupakan pemain yang lebih siap dikala itu.

Ia mencetak berhasil melawan Sporting Lisbon, regu lama Amorim, di Liga Champions serta pula mencetak berhasil dan assist melawan West Ham United. Martinelli tidak kurang baik, namun regu butuh mencari pemecahan buat sayap kiri mereka.

Kehabisan Riccardo Calafiori serta Gabriel, yang berfungsi dalam pengembangan serbuan dari kiri, tidak menolong, namun tidak terdapat waktu buat alibi melawan rival di kandang. Arteta memanglah wajib mengelola menit bermain para pemain, namun tidak mengawali Trossard merupakan keputusan yang agak aneh.

Arteta wajib menciptakan metode buat mengoptimalkan donasi dari zona kiri regu, apapun situasinya, bila mereka mau mengangkut trofi di akhir masa.