Akhir Laga, Crystal Palace Dapet Pinalti

pep guardiola

Akhir Laga, Crystal Palace Dapet Pinalti – Pep Guardiola selaku pelatih dari Man City tentunya akan berkomentar, soal masalah ini, karena memang harusnya City dapet 3 poin, tapi melah harus kehilangan 2 poin karena berhasil ditahan imbang oleh Crystal Palace dengan skor 2-2. Pada laga ke-17 EPL 2023-2024.

Kesalahan Sendiri

Ketika kalian para pemain sudah melakukan pelanggaran didalam kotak pinalti maka kalian harus siap kehilanggan poin kemenangan kalian dalam pertandingan. Jadi Pep tidak menganggap bahwa city kali ini sedang apes atau kurang beruntung. Jadi harusnya bisa dapet 3 poin tapi ternyata malah harus kehilangan 2 poin.

Tidak Mematikan Pertandingan

Pep juga menyoroti para pemainnya bahwa mereka gagal untuk mendapatkan kemenangan karena mereka tidak membunuh jalan dari pertandingan yang sedang berlangsung, Man City banyak sekali mendapatkan peluang untuk mencetak gol tapi sangat disayangkan saja eksekusi akhir yang kurang akurat tentu saja menjadi sia-sia dan tidak bisa mendapatkan poin dalam laga ini.

Hal yang Berkelanjutan

Hal ini karena kekalahan city dariĀ  cyrstal palace akan menjadi kekalahan yang akan terus berlanjut ketika mereka akan melakuakn pertandingan dengan tim lawan yang lainnya, makanya hal ini biasa disebut sebagai tren negatif yang berkelanjutan.

Tentunya pada EPL biasanya terjadi ,seperti itu, itulah yang ditakutkan para supporter dari Manchester City, karena ,dalam laga sebelumnya pun City sudah ,kalah sebanyak 4x dari 5 pertandingan terakhir.

Perubahan Formasi

Ini tentunya ini sangat diperlukan dan juga harus segera diperbarui cara bermainnya agar bisa mengeksekusi peluang yang didapatkan dengan maksimal, karena dari laga-laga sebelumnya pun city banyak sekali mendapatkan peluang untuk mendapatkan poin dari gol-gol para pemainnya. Jadi harus bisa memaksimalkan para pemain muda yang ada, sehingga city pun bisa bangkit dari lingkaran tren negatif ini.

Starting yang mungkin bisa digunakan oleh city

(4-1-2-1-2) : ,Ederson; Cancelo, Laporte, Dias, Walker: Phillips; De Bruyne, Foden; Bernardo; Haaland, Alvarez

sisa pemain ,lainnya juga bisa ,dimaksimalkan oleh pep agar permainan ,bisa seimbang ketika ada pemain yang ,absen atau diganti dalam pertandingan. Ketika itu semua sudah lengkap maka kemungkinan City bisa mendapatkan kembali kemenangannya dan tidak mudah kalah tentunya dengan club lainnya.

Tentunya ini akan bisa menarik kembali semangat para pemain dalam meraih kemenangan meski posisi klasemen saat ini masih runner up, bisa dipertahankan agar tidak merosot kebawah hanyaa karena hal sepele dalam pertandingan.

Kekecewaan mendalam menghiasi wajah Pep Guardiola usai laga sengit melawan Crystal Palace. Gelar tiga poin yang begitu dekat tiba-tiba sirna menjadi mimpi yang terenggut, meninggalkan rasa frustasi yang sulit digambarkan. City seharusnya merayakan kemenangan, namun malah harus menelan pil pahit berupa hasil imbang 2-2.

Dalam kekecewaannya, Pep tidak menyalahkan keberuntungan atau takdir apes. Ia tahu betul, bahwa ketika kesalahan terjadi di dalam kotak penalti, harga yang harus dibayar adalah kehilangan kemenangan yang seharusnya mudah diraih. Pep melihat lebih jauh dari sekadar kehilangan 2 poin. Baginya, itu adalah konsekuensi dari tindakan sendiri yang tak patut diulangi.

Pep merenung, melihat kembali pertandingan yang seharusnya menjadi milik City. Namun, pemainnya gagal mematikan pertandingan. Peluang demi peluang tercipta, namun eksekusi akhir yang kurang mematikan membuat segalanya menjadi sia-sia. Ia menyoroti kegagalan timnya untuk mengunci jalannya pertandingan, membuat City hanya bisa berbagi poin dengan lawan tangguh.

Pep tak hanya ,melihat ke belakang, tapi juga ke depan. Kekalahan ini ,dianggapnya sebagai awal dari tren negatif yang ,berkelanjutan. Pep merasa tekadnya, kekalahan ini tidak boleh menjadi sumpah yang membayangi pertandingan mendatang. Ia tahu, pada EPL, tren negatif bisa menjadi belenggu yang sulit dilepaskan.

Perubahan perlu terjadi. Pep merancang strategi baru, membayangkan formasi yang bisa membawa perubahan positif. Ia membutuhkan kreativitas dan ketajaman eksekusi dari para pemainnya. Dalam benaknya, formasi (4-1-2-1-2) muncul sebagai solusi. Ederson, Cancelo, Laporte, Dias, Walker, Phillips, De Bruyne, Foden, Bernardo, Haaland, Alvarez – menjadi susunan ideal yang bisa mengubah takdir.

Pep mengajak pemainnya untuk bangkit. Menjadi lebih kuat, lebih tajam, dan lebih fokus. Maksimalkan peluang, manfaatkan bakat para pemain muda. City harus keluar dari tren negatif ini, meraih kembali semangat juangnya, dan tidak terjerembab ke posisi bawah. Itu bukan hanya soal poin ,dalam klasemen, tapi tentang gengsi, kehormatan, dan tekad untuk kembali ,menjadi yang terbaik. Pep tidak hanya ,memimpin tim, tapi juga menggugah ,semangat para pemainnya untuk meraih ,kemenangan, mengubah kekecewaan menjadi ,motivasi, dan melangkah maju dengan penuh kepercayaan diri.