Acosta Kaget Seketika Memiliki Banyak Kru – Pada masa yang penuh dengan kabar besar, debut Pedro Acosta di kelas utama dengan mengendarai KTM kepunyaan GasGas Tech3, tidak diragukan lagi, hendak jadi salah satu insentif.
Terdapat banyak fitur baru yang didatangkan MotoGP masa baru. Yang sangat utama merupakan debut Marc Marquez bersama dunia hoki99 regu satelit Ducati sehabis 10 tahun bersama regu pabrikan Honda. Tetapi, terdapat pula ketertarikan besar pada kehadiran pembalap dengan mutu serta bakat semacam Alex Rins di atas Yamaha yang terletak dalam krisis, di mana Franco Morbidelli sudah berangkat ke Pramac Ducati.
Ditambah lagi, kehadiran Luca Marini ke Honda, ataupun Johann Zarco ke LCR. Namun bila. terdapat insentif yang sangat istimewa di MotoGP,, masa depan, ini tidak lain merupakan debut Pedro Acosta yang masih belia, yang baru berumur 19 tahun.
Kurang dari 3 tahun kemudian, pada 28 Maret 2021, Acosta mengawali debutnya, di Kejuaraan Dunia. Ia melaksanakannya dengan mencapai posisi kedua di GP Qatar. Sehabis memenangi gelar Moto3 buat awal kalinya serta titel Moto2 di tahun keduanya, rider Murcia itu hendak mengawali debutnya di kelas utama, pada 10 Maret 2024, lagi- lagi di Losail. Terdapat banyak orang yang berpikir kalau, di tahun pertamanya, ia telah dapat memperjuangkan kemenangan yang, bila diraih, hendak buatnya jadi pembalap termuda yang mencapainya.
Tidak diragukan lagi, tidak hendak gampang, tingkat pembalap dikala ini di kelas utama, plus kuantitas Ducati di lintasan, memperumit kondisi. Bodoh sekali membicarakan kemenangan ataupun memperjuangkan gelar juara kala aku baru mengendarai motor sepanjang satu hari, katanya sehabis uji Valencia.
Uji yang ialah kontak awal The Shark of Mazzarron dengan prototipe MotoGP. Aku kesimpulannya sangat bahagia dengan kontak awal aku dengan jenis ini, buat seluruhnya. Dari gambar awal yang mereka ambil dari aku pada jam 9 pagi, sampai jam 5 sore. Aku kesimpulannya bahagia dengan hari itu, kata Acosta. pengalaman awal di balik setang MotoGP.
Terdapat banyak fitur baru yang didatangkan MotoGP masa baru. Yang sangat utama merupakan debut Marc Marquez bersama regu satelit Ducati sehabis 10 tahun bersama regu pabrikan Honda. Tetapi, terdapat pula ketertarikan besar pada kehadiran pembalap dengan mutu serta bakat semacam Alex Rins di atas Yamaha yang terletak dalam krisis, di mana Franco Morbidelli sudah berangkat ke Pramac Ducati.
Ditambah lagi, kehadiran Luca Marini ke Honda, ataupun Johann Zarco ke LCR. Namun bila ,terdapat ,insentif yang sangat ,istimewa di MotoGP masa depan, ini tidak lain merupakan ,debut Pedro Acosta ,yang masih belia, yang baru berumur, 19 tahun.
Kurang dari 3 tahun kemudian, pada 28 Maret 2021, Acosta mengawali debutnya di Kejuaraan Dunia. Ia melaksanakannya dengan mencapai posisi kedua di GP Qatar. Sehabis memenangi gelar Moto3 buat awal kalinya serta titel Moto2 di tahun keduanya, rider Murcia itu hendak mengawali debutnya di kelas utama, pada 10 Maret 2024, lagi- lagi di Losail.
Terdapat banyak orang yang berpikir kalau, di tahun pertamanya, ia telah dapat memperjuangkan kemenangan yang, bila diraih, hendak buatnya jadi pembalap termuda yang mencapainya.
Tidak diragukan lagi, tidak hendak gampang, tingkat pembalap dikala ini di kelas utama, plus kuantitas Ducati di lintasan, memperumit kondisi. Bodoh sekali membicarakan kemenangan ataupun memperjuangkan gelar juara kala aku baru mengendarai motor sepanjang satu hari, katanya sehabis uji Valencia.
Uji yang ialah kontak awal The Shark of Mazzarron dengan prototipe MotoGP.
Aku kesimpulannya sangat bahagia dengan kontak awal aku dengan jenis ini, buat seluruhnya. Dari gambar awal yang mereka ambil dari aku pada jam 9 pagi, sampai jam 5 sore. Aku kesimpulannya bahagia dengan hari itu, kata Acosta. pengalaman awal di balik setang MotoGP.
iga tahun kemudian, pembalap asal Murcia ini apalagi tidak mempunyai motor buat berkompetisi di Kejuaraan Dunia. Tetapi di menit- menit terakhir, dia sukses memperoleh tempat di regu Ajo- KTM Moto3. Acosta membalas dengan kemenangan di Kejuaraan Dunia di masa pertamanya, membuat seluruh orang tercengang.
Dia lekas dipromosikan ke Moto2, yang nyatanya tidak semudah ditaksir. Permasalahan tiba bertubi, mulai dari luka dikala latihan di rumah, perpisahan dengan sahabat sekalian mentor Paco Marmol, serta problem mental. Acosta wajib puas finis P5.
Sehabis menanggulangi perkaranya satu persatu, The Shark of Mazzarron, sanggup menghasilkan kemampuan terbaiknya. Dia juga menggondol gelar juara dunia Moto2 2023 di GP Malaysia, dikala kompetisi menyisakan 2 seri. Dia sejajar dengan para legenda, semacam Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, serta Marc Marquez.
Seluruhnya terdengar bagus, tidak hanya itu, aku memandang sebagian hari saat sebelum tiba ke Sepang kalau 2 tahun kemudian kami memenangi gelar Moto3. Jadi, sangat mengasyikkan, paling utama buat memenangkannya di mari, yang tidak dapat kami jalani di Thailand. Aku rasa ini jauh lebih mengasyikkan sebab biayanya lebih mahal, jelas si pembalap muda selepas perayaan.
Walaupun Rossi serta Marquez bersama tiba ke kelas utama dengan 2 gelar juara, tetapi tidak terdapat yang meraihnya cuma dalam waktu 3 tahun.
Itu tidak berarti apa- apa untuk aku. Aku mempunyai waktu yang baik, aku mempunyai waktu, yang baik sepanjang 3 tahun. Pada kesimpulannya, aku tidak mempunyai, regu saat sebelum tiba ke Kejuaraan Dunia. Itu tidaklah suasana yang gampang sebab aku tidak mempunyai regu seminggu sehabis menandatangani kontrak, jadi aku memandang diri aku sedikit keluar, aku memandang kalau seluruhnya dapat berakhir serta aku mengatakan kepada Albert( Valera, manajernya), Wow, seluruhnya berjalan dengan baik, bukan?’‘
Itu tidak nampak bagus saat sebelum aku menandatangani kontrak dengan Aki( Ajo), serta sehabis 3 tahun bersama timnya, aku jamin saat ini aku tidak mau berangkat. Jadi aku pikir ini bekerja dengan sangat baik,” ucapnya.
Buat menguasai kalau seseorang pembalap muda sudah memenangi Kejuaraan Dunia, yang kedua kalinya, dengan otoritas semacam itu, butuh memandang ke masa kemudian.
Aku pikir kunci dari kejuaraan ini merupakan tahun kemudian. Pada kesimpulannya, kami melaksanakan banyak persiapan. Banyak perihal tidak berjalan dengan baik untuk kami, aku lebih jengkel sebab aku mau melaksanakannya dengan baik. Kami tidak bisa menciptakan pengaturan yang sesuai buat aku sebab bisa jadi aku sangat kecil ataupun aku sangat kurus dibanding dengan keadaan aku saat ini. Serta aku pikir kami membuat langkah besar dalam seluruh itu, katanya.
Saat ini aku hendak tiba ke MotoGP tahun depan tanpa ekspektasi, yang bisa jadi itu sedikit membatasi kami di tahun awal aku di Moto2, sebab sangat banyak ekspektasi. Aku mau berhura- hura, belajar dengan regu serta aku pikir aku dapat belajar dari para pembalap KTM.”
Memandang kesenjangan yang terdapat, Kamu bisa jadi berpikir kalau ini merupakan gelar yang gampang buat dimenangkan.
Perihal tersulit merupakan mengendalikan diri aku sendiri. Pada kesimpulannya, aku tidak terjatuh tahun kemudian sebab motornya kurang baik ataupun aku tidak terjatuh tahun kemudian sebab motornya tidak membolehkan aku buat melaksanakan hal- hal tertentu.