Federico Ravaglia Man of the Match – Federico Ravaglia patut terpilih sebagai pemain terbaik dari kemenangan 2-1 Bologna atas Inter Milan pada laga babak 16 besar Coppa Italia 2023/2024 di Giuseppe Meazza, Kamis (21/12/2023) dini hari. WIB.
Inter gagal menghancurkan pertahanan Bologna di waktu normal 2×45 menit. Tuan rumah memecah kebuntuan sejak awal di perpanjangan waktu melalui sundulan Carlos Augusto.
Inter Milan harus banyak belajar dari kesalahan karena seperti didalam permainan tidak selalu yang menang adalah klub papan atas, meskipun hanya beda 1 angka tetapi itu sangat disayangkan terlihat seperti meremehkan klub itu.
Meski begitu, Bologna tak menyerah begitu saja. Rossoblu secara efektif mengubah situasi di babak terakhir perpanjangan waktu melalui gol yang dicetak oleh Sam Beukema dan Dan Ndoye.
Gara-gara hasil tersebut, Bologna pun berpeluang ,melaju ke babak perempat final alias babak 8 besar untuk menghadapi Fiorentina yang baru ,saja menyingkirkan Parma melalui adu penalti. Sementara itu, Inter yang sempat berhadapan dengan juara bertahan harus disingkirkan.
Malam itu, Giuseppe Meazza menjadi pengamat diam atas kisah luar biasa Bologna yang memisahkan dominasi Inter Milan. Meski begitu, di tengah riuh dan sorak-sorai para penggemar, ada satu nama yang bersinar paling cemerlang: Federico Ravaglia, sang legenda yang dibuat-buat.
Di tengah sorotan arena, Ravaglia berubah menjadi sosok yang sangat diperlukan di bawah otoritas Bologna. Penyelamatannya yang luar biasa bukan sekadar sebuah usaha, namun sebuah pengerjaan yang dilakukan dengan darah, keringat, dan jaminan yang menguras tenaga.
Di menit-menit krusial, saat penalti Lautaro Martinez dilempar ke arahnya, waktu seolah terhenti sejenak. Sorak-sorai para penggemar Inter berubah menjadi gumaman angin yang menerpa wajahnya, namun matanya tetap tertuju, tak tergoyahkan. Serangan itu membalas ke sasarannya, dan di sana, Ravaglia berdiri kokoh, sebuah tembok yang kuat.
Pertahanan Bologna mungkin gagal, namun hati Ravaglia tidak akan pernah menyerah. Seolah-olah dia adalah benteng terakhir yang menahan badai kekalahan. Sejumlah besar penyelamatan, berkali-kali dia berhasil mengatasi bahaya, membuat cerita gagah yang membuatnya terhormat.
Dan kemudian datanglah waktu tambahan, saat bagian terakhir meremukkan hati penonton. Carlos Augusto menghentikan laju Inter, namun Bologna menuntut untuk membatalkan takdir tersebut. Sam Beukema dan Dan Ndoye menciptakan kejadian supernatural, mengubah kekalahan menjadi kemenangan luar biasa.
Saat peluit akhir dibunyikan, suporter Bologna bersorak memuji kemenangan luar biasa tersebut. Di tengah energi yang ada, ada satu sosok yang membayangi semuanya: Federico Ravaglia, Man of the Match yang pantas dicoret dalam rangkaian pengalaman Bologna.
Sambutan dari rekan, pujian dari mentor, dan tatapan gembira dari sekutu, semuanya menjadi saksi perjalanan seorang legenda. Wajahnya pucat pasi, betapapun penuh kepuasannya, seolah-olah mengatakan bahwa kadang-kadang, di balik gemerlap sorotan, ada kisah-kisah pencapaian yang tak terduga.
Bologna melaju ke perempat final, dan Giuseppe Meazza berubah menjadi tempat fantasi terwujud. Federico Ravaglia, dengan tangan yang menggagalkan kekalahan tanpa henti sekali lagi, membangkitkan 1.000.000 mimpi bagi para pemuda Bologna yang menatap ke arah langit.
Presentasi Federico Ravaglia
Ravaglia tampil luar biasa di depan gawang Bologna dengan melakukan serangkaian pemulihan kritis. Aktivitas Ravaglia yang paling mencolok terjadi saat ia efektif menghalangi eksekusi Lautaro Martinez.
Selain itu, Ravaglia juga menggagalkan peluang sekali seumur hidup yang didapat Federico Dimarco di menit-menit akhir babak final. Bisa dibilang, Ravaglia menjadi salah satu kunci kemajuan Bologna di laga kali ini.
Secara umum, Ravaglia mencatatkan lima pemulihan dalam waktu normal 2×45 menit dan waktu tambahan 2×15.
Pengaturan
Kubur Milan: Emil Audero; Yann Bisseck (Benjamin Pavard 91′), Francesco Acerbi, Alessandro Bastoni (Federico Dimarco 74′); Matteo Darmian, Davy Klaassen (Nicolo Barella 74′), Kristjan Asllani (Stefano Sensi 83′), Davide Frattesi, Carlos Augusto; Lautaro Martinez (Henrikh Mkhitaryan 99′), Marko Arnautovic (Marcus Thuram 74′).
Mentor: Simone Inzaghi.
Bologna: Federico Ravaglia; Tommaso Corazza (Lorenzo De Silvestri 76′), Sam Beukema, Jhon Lucumi (Riccardo Calafiori 99′), Charalampos Lykogiannis; Nikola Moro (Oussama El Azzouzi 69′), Michel Aebischer; Kacper Urbanski, Giovanni Fabbian, Alexis Saelemaekers (Dan Ndoye 85′); Sydney van Hooijdonk (Joshua Zirkzee 85′).
Mentor: Thiago Motta.